“Matuya Metta” Creation of Javanese Dance Drama from the Story of Phra Lor

Matuya Metta is a Javanese dance-drama performance in the Yogyakarta dance style form of group choreography. This drama features story Phra Lor, famous Thai literature. comes from word “matu”, meaning mother, and “metta” love. So, "Matuya Metta" means mother's The reason for choosing Lor that there are similarities between siang nam ritual tradition called tapa kungkum. expressed dramatically symbolically. It danced by three dancers piece contains five segments. basis movements, namely characters alusan putri luruh. music adapted to atmosphere character’s movements according contemporary tradition. combines recordings gamelan instruments with digital music. makeup costume designs inspired ornaments. also uses minimal staging properties settings beautify help audience understand story. “Matuya Metta” Penciptaan Drama Tari Jawa dari Kisah Abstrak adalah pertunjukan tari gaya dalam bentuk koreografi kelompok. ini menampilkan kisah yang terkenal sastra Thailand. berasal kata “matu” berarti ibu, dan cinta. Jadi, cinta seorang ibu. Alasan dipilihnya cerita karena ada kesamaan antara orang Thailand dengan tradisi disebut diekspresikan secara dramatis simbolis. Tarian ditarikan oleh tiga penari terdiri lima segmen. menjadi dasar geraknya yaitu tokoh Musiknya disesuaikan suasana gerak-gerik sesuai kontemporer. Pertunjukan tersebut menggabungkan rekaman instrumen musik digital. Desain tata rias kostumnya terinspirasi tarian ornamen juga menggunakan properti setting pementasan minim untuk mempercantik membantu penonton memahami ceritanya.